Mantan Menteri ESDM, Sudirman Said, akan menjadi narasumber utama dalam acara mingguan Nongkrong Tobat yang digelar oleh Santrendelik Kampung Tobat. Nongkrong Tobat akan diadakan pada Kamis (17 Agustus 2017) malam di Santrendelik, Desa Kalialang Lama IX, No.44, Sukorejo, Gunungpati.
Dalam acara yang bertajuk “Pendekar Turun Gunung” Sudirman Said akan memaparkan kepimimpinan anak muda masa kini serta berbagi ilmu pada generasi muda tentang bagaimana berkontribusi dengan peran positifnya untuk mengisi kemerdekaan dan memajukan bangsanya. Dengan kepemimpinan yang baik maka akan mendukung perbaikan SDM yang nantinya dapat membantu mengentaskan kemiskinan dan memajukan daerah.
Menurutnya Jawa Tengah sudah tidak hanya tergantung dari sumber daya alam namun ada faktor lain seperti perusahaan, pariwisata, perdagangan dan lainnya yang bisa digali dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peran aktif pemuda sangat penting sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional.
Seperti kita tahu bahwa baik buruknya suatu negara dapat dilihat dari kualitas pemudanya. Pasalnya, generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan negara. Generasi muda harus memiliki karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya, memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global.
Tak itu saja, Sudirman Said juga akan berkisah soal masa kecilnya, yang berasal dari keluarga miskin. Ia menceritakan pengalaman masa kecilnya yang susah. Ia harus menerima kenyataan ditinggal ayahnya pada usia sangat muda, yang masih butuh dukung kasih sayang dan keuangan sementara ia masih ingin terus melanjutkan sekolahnya hingga jenjang yang tinggi.
Hingga pada akhirnya, berkat hasil kerja kerasnya ia dipercaya sebagai menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Kabinet 2014-2016. Meskipun sempat direshufle oleh Presiden, akan tetapi banyak masyarakat menilai bahwa dalam masa jabatannya, kementerian ESDM telah banyak membuat gebrakan positif untuk rakyat.
Santrendelik Kampung Tobat adalah nama untuk “PESANTREN KONTEMPORER” yang berlokasi di Desa Kalialang Lama, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang. Seperti halnya musik, Santrendelik berdakwah dengan genre “Pop Kontemporer” yang memadukan antara diskusi, seni dan budaya sebagai unsur pendukung dakwah Islam sesuai dengan tren kekinian. Santrendelik mendeklarasikan bahwa pesantren ini bukanlah milik perseorangan, akan tetapi pemilik pesantren adalah semua jamaah yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam semua kegiatan yang ada di pesantren.
Jamaah Santrendelik yang menamakan dirinya “Tobaters” saat ini berjumlah lebih dari 10 ribu orang yang mayoritas didominasi oleh generasi muda. Mereka adalah anak-anak muda yang ingin mengupgrade level keimanan mereka dengan cara yang lebih bisa mereka terima tanpa harus dihakimi atau dianggap aneh.
Alamat : Santrendelik, Desa Kalialang Lama IX, No.44, Sukorejo, Gunungpati.
CP : Hendy (0812-2880-4141)